Drag Bike Malang, Peserta Dirundung Banyak Masalah
Di hari Minggu yang sama (15/7) dan dua tempat
berbeda ada event drag bike yang digelar bersamaan dengan status
berbeda, satu di stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur dan satu lagi di
Gelora Senayan Jakarta.
Menarik karena yang di kota Malang
digelar dengan status Kejurnas, sedang satu lagi statusnya setara event
klub yang bahkan ijinnya memakai rekomendasi IMI Pengprov Jabar, padahal
acaranya dibikin di tengah kota Betawi.
Pada akhirnya publiklah
yang menilai mana event yang terbaik yang akan diikuti selanjutnya
karena masing-masing event masih menyisakan balapan yang digelar setelah
bulan puasa plus libur Lebaran.
Tentunya berdasarkan kualitas
event yang jadi jualan para promotor drag bike tersebut, terlepas
masalah status kejurnas yang rasanya lebih bergengsi ketimbang event
klub. Tapi nyatanya publik kini cukup pintar memilih kualitas event
seperti yang dimauinya seperti hasil perhitungan cepat Pilkada DKI
minggu lalu. Penilaian ada di tangan anda!.
KEJURNAS DRAG BIKE MALANG
Kejurnas
bertajuk Surya 12 Drag Bikes Championship 2012 (S12DBC) masih
menyisakan satu seri lagi yaitu seri 7 sebagai grand final yang akan
dibikin nanti bulan November. Namun sampai dari seri 6 S12DBC bisa di
jadikan patokan evaluasi untuk event tahun depan.
Meski
kenyataannya memang masih banyak yang harus dibenahi agar event
berstatus kejurnas drag bike ini nantinya lebih layak menyandang status
kejurnas. “Silakan tanya ke pengawas lomba dari PP IMI dan peserta soal
evaluasi event ini biar lebih fair,” jelas Judiarto, dari Lightning
Production (LP) selaku promotor S12DBC.
Yang paling banyak
disingggung adalah soal jadwal kejurnas yang dihelat tiap minggu tanpa
jeda. Ini banyak membuat tim-tim balap kerepotan dalam mengatur jadwal
balap dan mencari nafkah. Pasalnya, mayoritas tim balap juga punya
bengkel servis motor harian.
Saat event terus bergulir tiap
minggu, bengkel harian jadi tidak terurus. Itu lantaran pikiran dan
tenaga fokus setting motor tiap hari. Tidak jarang mereka harus lembur
kalau ada trouble di motor. Apalagi satu tim biasanya menurunkan 3-5
motor.
Otomatis pembengkakan biaya terjadi. “Paling tidak jadwal
balap itu 2 minggu sekali,” jelas Inus Triamboko, pengawas lomba dari PP
IMI.
Masalah lain adalah soal lokasi event yang melulu hanya
digelar di Jawa Timur. Banyak pembalap terutama yang berasal dari luar
Jatim merasa ini tidak adil. Pembalap luar Jatim akan lebih banyak
mengeluarkan biaya dan tenaga apabila ingin mengikuti semua seri S12DBC.
Justru
pembalap Jatim jelas lebih diuntungkan terutama dari segi perolehan
poin. Sudah jelas juara nasional tahun 2012 akan direbut nyaris di semua
kelas oleh pembalap Jatim.
H. Rio Teguh, manager sekaligus
pemilik tim Hariot Key Speed yang ditemui di paddock menyatakan
opininya. “Kalau memang status kejurnas jangan hanya di Jatim saja.
Paling tidak DKI, Jabar dan Jateng dapat jatah masing-masing satu seri.
Harus dikaji ulang lagi,” harapnya.
Rio juga menambahkan agar
kelas yang dikejurnaskan tetap 6 kelas, asal kelas tersebut bisa
mewakili wilayah DKI, Jabar, Jateng dan Jatim.
(otosport.co.id)
Hasil Balap
Drag Bike Malang
Kelas Bebek 4 Tak Tune Up 130 cc
1. 36 Tony Cupank
2. 48 Dadang Japronk
3. 89 Yogi Keycot
Kelas Bebek 2 Tak Tune Up 130 cc
1. 87 Antonius Petruk
2. 43 Andi Memet
3. 36 Rizky Unyil
Kelas Bebek 4 Tak 155 cc
1. 127 Gofar Jepank
2. 80 Andy Gandos
3. 36 Tony Cupank
Kelas Sport 2 Tak Tune Up 155 cc
1. 89 Yogi Keycot
2. 204 Yogi Nexcom
3. 36 Tony Cupank
kelas Sport 4 Tak 200 cc
1. 36 Tony Cupank
2. 87 Antonius Petruk
3. Tomy Kancil
Kelas Matic Tune Up 200 cc
1. 89 Yogi Keycot
2. 36 Rizky Unyil
3. 48 Dadang Japronk